Pembelahan Mitosis


Pembelahan MitosisPembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan secara tidak langsung, atau dengan istilah lain cykenesis. Pembelahan sel secara mitosis ini lazimnya berlangsung pada sel-sel somatis. Disebut secara tidak langsung dikarenakan sebelum terjadi pembelahan inti sel, telah didahului dengan terjadinya beberapa perubahan yang dapat diperhatikan sebagai perubahan yang sangat penting, yaitu terbentuknya kromosom dalam inti sel selama berlangsungnya proses pembelahan tersebut. Kromosom-kromosom ini dapat membagi inti sel menjadi dua bagian yang sama besar dan sama dalam segala-galanya. Dengan demikian maka bagian-bagian (masing-masing inti anak) akan memiliki sifat-sifat induknya yang sama.
Pembelahan Mitosis

Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds.



1. Interfase tahap Istrahat
Tahapan sebelum terjadinya pembelahan inti sel. Dalam tahapan ini tampaknya seolah-olah tidak terjadi apa-apa sehingga dsebut “tahapan istirahat”. Pada fase ini terjadi peristiwa pertumbuhan dan pengumpulan energi yang besar untuk persiapan pembelahan sel. Proses interfase memerlukan waktu yang paling lama. Interfase dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain:
a. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan volumenya.
b. Fase S (Sintesis) 
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
c. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2) 
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk mengadakan pembelahan
2. Profase
Profase Awal
Pada proses ini, dalam inti sel terjadi pengerutan yang disebabkan terjadinya butiran-butiran yang sangat kecil, yang selanjutnya butiran-butiran halus ini akan berubah menjadi benang halus yang bentuknya tidak menentu. Dalam waktu benang-benang halus itu makin lama mulai menebal dan terbelah-belah seperti spiral terdiri dari dua khromatid.
Profase Akhir
Dalam tahapan ini benang-benang akan terputus-putus, berubah menjadi batang-batang halus yang disebut kromosom. Selanjutkan benang-benang kromosom akan memendek.
Selanjutnya kromosom tadi akan berkumpul di tengah-tengah nucleus dan dalam plasma sel di luar intinya akan terbentuk seperti jala, pada dua tempat yang berlawanan yang disebut kutub. 

3. Metafase
Metafase Awal
Dalam tahapan ini terjadi perubahan besar,  antaranya dinding inti dan butir halus atau nukleolus menjadi hilang sama sekali, berganti dengan terbentuknya gelendong inti. Selanjutnya dalam gelendong inti terjadi gerakan-gerakan kromosom yang seolah-olah diatur oleh sentromer.
Metafase Akhir
Pada fase ini, setiap individu kromosom yang telah menjadi dua kromatid bergerak menuju bidang equator. Benang – benang gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom. Terjadi kondensasi dan penebalan yang maksimal pada fase ini. Sehingga kromosom terlihat lebih pendek dan tebal dibandingkan pada fase lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat sejajar di tengah – tengah equator. Apabila diamati dengan menggunakan mikroskop, akan tampak bidang ekuator suatu wujud bagaikan bintang, dan karena bentuk bintang inilah maka tahapan ini sering disebut juga tahapan bintang.
4. Anafase
Anafase Awal
Tiap-tiap kromatid, berada pada bidang ekuator. Mulai tertarik ke kutub-kutubnya seakan-akan telah menunjukkan terjadinya pemisahan-pemisahan, yang berlangsung dari kromatid-kromatid tadi pada sentromer-sentromer yang kenyataannya sekarang telah membelah.
Anafase akhir
Sentromer yang telah membelah kemudian ditarik oleh benang gelendong ke kutub yang berlawanan bersama dengan kromatidnya. Pergerakan kromosom ke kutub diikuti pula oleh bergeraknya organel – organel dan bahan sel lainnya. Ciri khusus yang terlihat pada saat anafase adalah kromosom terlihat seperti huruf V atau J dengan ujung yang bersentromer mengarah ke arah kutub. Pada saat ini, jumlah kromosom menjadi dua kali lipat lebih banyak.

5. Telofase
Telofase Awal
Pada tahapan ini khromatid atau belahan-belahan khromosom berada pada pada kutubnya masing-masing dari gelendengan inti. Dan setiap khromosom dinding-dinding baru pada setiap intinya telah terbentuk pula, yang selanjutnya khromosom itupun menjadi satu serta membentuk lagi benang-benang yang tidak menentu bentuknya. Demikian halnya butir-butir halus (nucleolus) yang biasa terdapat pada inti menjadi tampak kembali dan terbentuk pada suatu penggentingan dari suatu pasangan khromosom tadi.
Telofase akhir
Pada tahapn ini ditandai terbentuknya dua buah inti sel baru, yang merupakan inti sel anak sebagai hasil pembelahan. Sel membelah menjadi dua yang diikuti oleh terbentuknya dinding sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama, reticulum endoplasma, atau bahan baru yang lainnya. Pembelahan ini juga membagi sitoplasma menjadi dua. Pada akhir dari fase ini, terbentuk dua sel anakan yang identik dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan tetuanya. Selanjunya sel anak tersebut setelah melalui periode tertentu akan menjadi sel dewasa yang siap untuk melakukan pembelahan dan demikian seterusnya.

thumbnail Title : Pembelahan Mitosis
Posted by : Budhii Yanto
Published : 2013-05-24T05:52:00+08:00
Rating : 4,5
Reviewer : 50 Reviews

Posted by: Budiyanto
biologionline Updated at: 05.52