Elysia chlorotica, Siput yang Mampu Berfotosintesis


Elysia chlorotica, Siput yang Mampu Berfotosintesis - Siapa bilang hanya tumbuhan saja yang bisa berfotosintesis? Nah baru-baru ini peneliti telah menemukan suatu spesies  yang bisa berfotosintesis, namun spesies ini bukan tumbuhan melainkan sejenis hewan. Nah Loh ??? Sejak jaman-jamannya SD - Universitas pun kita belajarnya hanya tumbuhan yang bisa membuat makanannya sendiri atau berfotosintesis, kok da hewan? Ceritanya begini...........

Elysia chlorotica dan sel klorofilnya

Jadi spesies ini dinamakan Elysia chlorotica, jadi kata chlorotica karena siput ini memiliki klorofil yang merupakan sel yang mampu melakukan fotosintesis. Elysia chlorotica adalah siput laut berwarna hijau cerah yang sangat unik. Siput laut ini memiliki kemampuan fotosintesis, yaitu kemampuan untuk membentuk zat makanan dengan menggunakan energi matahari. 

Siput ini dapat ditemukan di sepanjang pesisir timur Amerika utara dan dapat juga ditemukan di beberapa tempat di Kanada. Namun tidak menutup kemungkinan hewan ini ada di tempat lain yang sesuai dengan habitatnya. Siput ini membutuhkan matahari sebagai sumber energinya sehingga sebagian besar populasi Elysia Chlorotica ini dapat dijumpai di air asin/tawar yang kedalamannya hanya 0 - 0,5 meter. Ingat, fotosintesis tak bisa terjadi tanpa adanya bantuan sinar matahari.

Mengapa Bisa Demikian?
Awalnya Sumber makanan hewan ini adalah tumbuhan hijau. Karena yang sedang kita bahas adalah jenis siput yang hidup di laut, maka sumber makanan Elysia Chlorotica ini adalah ganggang hijau. Sebelum makan, siput yang masih muda pada umumnya berwarna coklat agak kemerahan, namun setelah mulai makan perlahan tubuhnya berubah menjadi hijau.Hal ini bisa terjadi karena siput tidak mencerna makanannya, tetapi ia menyimpannya di seluruh sel tubuhnya. Proses ini terjadi ketika siput mulai tumbuh menjadi dewasa.

Siklus Hidup Elysia chlorotica
Awalnya siput yang beranjak dewasa ini membutuhkan ganggang hijau agar bisa berfotosintesis untuk menghasilkan energi, namun setelah sel - selnya beradaptasi dan mampu untuk menyimpan zat kloroplas sendiri, maka hewan ini dapat bertahan hidup selama berbulan - bulan tanpa makanan. Ia hanya membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesisi dan menghasilkan energi.

Jadi hewan ini tetap membutuhkan ganggang hijau sebagai makanannya, hanya saja jika suatu saat ganggang hijau sulit ditemukan, hewan ini masih dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama.

Para peneliti hanya dapat berasumsi bahwa siput laut ini mungkin mencuri gen dari makanannya. Fenomena ini dinamakan kleptoplasty. Dengan gen-gen curian ini, siput dapat memproduksi protein-protein yang diperlukan untuk menjaga keaktifan kloroplas.  Di penelitian berikutnya, para peneliti menemukan gen ini juga terdapat di sel seks Elysia chlorotica. Artinya, kemampuan untuk berfotosintesis ini juga diturunkan ke generasi selanjutnya.
thumbnail Title : Elysia chlorotica, Siput yang Mampu Berfotosintesis
Posted by : Budhii Yanto
Published : 2014-11-15T20:30:00+08:00
Rating : 4,5
Reviewer : 50 Reviews

Posted by: Budiyanto
biologionline Updated at: 20.30