Keanekaragaman telah ,
untuk waktu yang lama , subjek penting dari penelitian dalam ekologi . Selain
ilmu pengetahuan, Namun , keanekaragaman hayati memperoleh pengakuan dengan masyarakat
umum setelah KTT Keanekaragaman Hayati di Rio pada tahun 1992 di mana
kepemilikan sumber daya genetik nasional diatur ( WBGU 2000). Orang-orang dari
semua lapisan masyarakat , termasuk para politisi , menyadari hilangnya spesies
, kerugian disebabkan oleh pengaruh manusia seribu kali lipat lebih besar
daripada tingkat alami dari kepunahan .
Para ilmuwan mengakui bahwa
pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan topik terkait dengan itu agak
sederhana dan takut bahwa banyak organisme akan punah tanpa pernah bahkan ilmiah
direkam ( Mooney et al . 1996) .
semata-mata spesies tidak
dianggap cukup untuk memahami masyarakat mereka habitat. Tanaman dan hewan
tidak hanya menjadi dianggap sebagai sumber daya, tetapi pengaruh sebagai
penentu pada proses dalam ekosistem. jelas keanekaragaman hayati dikembangkan
melalui evolusi proses dengan adaptasi terhadap kondisi abiotik dalam daerah
dengan pesaing yang sudah mapan. Mengapa beberapa tanaman membentuk komunitas
dengan beberapa spesies dan lainnya dengan banyak spesies , apa yang mengatur komposisi
spesies dan bagaimana pengaruh ini proses ekosistem adalah ± dan masih ±
diketahui.
Saat ini ekosistem semakin terganggu oleh
manusia dan habitat yang hilang, sementara situs-situs baru yang dikembangkan
oleh campur tangan manusia; manusia bertanggung jawab atas sebelumnya tidak
diketahui eanekaragaman dalam lanskap pertanian tradisional sentral Eropa dan,
oleh karena itu, sangat mendesak untuk memperjelas pertanyaan penting pada
pengembangan, kerugian dan fungsi keanekaragaman hayati.
Posted by :
Published : 2013-12-03T22:32:00+08:00
