Biasanya kita mengharap bahwa suatu kelas fenotip selalu mudah dibedakan
dari kelas fenotip yang lain. Misalnya barang suatu tanaman ada yang tinggi dan
ada yang rendah; bunga suatu tanaman ada yang merah dan ada yang putih, dan sebagainya.
Akan tetapi kenyataannya sifat keturunan kerap kali tidak dapat dipisahkan
semudah itu. Sebab sering kali tidak dapat cukup dibedakan batang yang tinggi
dari batang yang rendah saja, melaingkan masih perlu diperhatikan bagaimanakah
variasi yang ada di antara tanaman-tanaman yang berbatang tinggi itu.
![]() |
Gen ganda |
Penyelididkan menyatakan bahwa timbulnya berbagai variasi Dallam sifat
keturunan itu disebabkan oleh pengaruh gen-gen ganda (multiple gen atau
poligen).
Keadaan ini mula-mula menjadi perhatian J. Kolreuter pada percobaannya
dengan tanaman tembakau (Nicotiana
tabacum) dalam tahun 1976. Oleh karena pada waktu itu prinsip-prinsip
mendel belum ditemukan, maka Kolreuter belum dapat berbuat banyak.
Jika hasil pecobaan mendel dan kolreuter dibandingkan, terdapat
percobaan sebagai berikut:
Mendel : waktu
menyilangkan dua tanaman dengan satu sifat beda, didapatkan keturunan F1 yang
memiliki sifat dominan, sedangkan dalam F2 terdapat keturunan yang memisah
dengan perbandingan fenotip 3:1
Kolreuter: waktu menyilangkan
dua tanaman dengan satu sifat beda, didapatkan keturunan F1 yang intermedier,
sedangkan F2 terdiri dari tanaman-tanaman yang memperlihatkan banyak variasi
diantara kedua tanaman induknya.
jadi sifat keturunan yang
dikemukakan mendel itu ditinjau secara kualitatif seperti lazim ita lakukan,
artinya sifat keturunan itu Nampak ataukah tidak. Misalnya buah bulat, batang
tinggi, albino. Tetapi sifat keturunan seperti yang diperhatikan Kolreuter,
ditinjau secara kuantitatif, artinya sifat keturunan Nampak berderajat
berdasarkan intensitas dari ekspresi sifat itu.

Posted by :
Published : 2013-01-24T21:48:00+08:00