Kenali Diare Pada Anak Lebih Dini



Diare merupakan masalah kesehatan yang paling umum yang sering dialami oleh anak-anak. Ada kepanikan tersendiri jika si kecil terserang diare, karena jika tidak cepat diatasi, akibatnya bisa berbahaya. Laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa sekitar 525.000 anak balita meninggal setiap tahunnya akibat diare. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan buat para orangtua khususnya para ibu untuk mengatasi diare pada anak.

Diare pada anak
Kenali diare pada anak lebih dini

Gejala Diare 

Menurut wikipedia, Diare adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Tanda-tanda diare pada anak sebenarnya secara umum hampir sama dengan diare pada orang dewasa. Anak dikatakan menderita diare bila buang air besar lebih encer dan lebih sering dari biasanya. Gejala lain yang biasanya ikut serta adalah mual dan muntah. Penyakit ini secara umum dibagi dua, yaitu diare akut dan kronik. Diare akut berlangsung di bawah 14 hari dan diare kronik berlangsung hingga lebih dari 14 hari. Kondisi gejala tadi seperti mual dan muntah akan berhenti dengan sendirinya apabila virus atau bakteri dalam perut sudah keluar. Berikut adalah gejala diare pada si kecil yang harus ibu tahu: 
  • Kencing lebih jarang, bisa dilihat dari popok yang jarang basah 
  • Bayi rewel dan nangis terus; tapi tidak keluar air mata sewaktu menangis 
  • Mulut bayi kering 
  • Bayi terus mengantuk dan lesu 
  • Kulit bayi tidak kenyal atau elastis seperti biasanya 
Penyebab Diare 

Sebagian besar diare pada anak balita disebabkan oleh infeksi virus. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri dan parasit. Kondisi yang menjadi pemicu utama diare pada anak akibat infeksi ini adalah kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk. Selain karena infeksi, diare pada anak juga bisa disebabkan oleh alergi, keracunan makanan, gangguan penyerapan makanan, dan efek samping obat. Pastikan apapun asupan yang kita berikan untuk anak, terjamin kebersihannya, baik saat dipersiapkan maupun saat dalam penyajian. Sehingga si kecil terhindar dari diare. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya diare pada si kecil yaitu: 
  • Biasakan cuci tangan 
  • Jaga kebersihan kamar mandi, westafel dan toilet. 
  • Cuci buah dan sayuran sebelum diolah 
  • Masak makanan sampai matang 
  • Jangan berikan anak makanan atau air minum yang tidak steril 
Susu pun bisa jadi alternatif pencegahan terhadap diare. Orangtua dapat memberikan susu pertumbuhan DANCOW 1+ yang mengandung bakteri baik. 

Penanganan Diare pada Si Kecil 

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau mengatasi diare pada anak. Yaitu: 

1. Mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi 

2. Mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung 

3. Pemberian cairan rumatan 

Oralit merupakan obat terbaik bagi penderta diare. Seperti yang dianjurkan WHO, oralit berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh, Asal jangan diberi obat-obatan yang bebas dijual di pasaran. Obat-obatan yang dijual bebas memang menyembuhkan tapi ada efek samping berbahaya yang ditimbulkannya. 

Jika anak masih menyusui, maka terus berikan ASI padanya. ASI harus diberikan lebih sering dari biasanya untuk mengganti cairan yang hilang ketika anak diare. Bila anak sudah tidak menyusui, berikan asupan bernutrisi untuknya. Berikut ini adalah daftar makanan dan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi anak saat diare. Ada, nasi, roti, sereal, telur matang, sup, kentang lumat atau panggang, juga sayuran yang dimasak, seperti wortel, jamur, atau buncis. Lalu, daging sapi, ayam atau ikan, yang dipanggang. Bisa juga pancake dan wafel, pasta, dan yoghurt. Kita juga bisa memberikan air kelapa sebagai asupan pada anak yang diare.
thumbnail Title : Kenali Diare Pada Anak Lebih Dini
Posted by : Budhii Yanto
Published : 2019-11-02T00:20:00+08:00
Rating : 4,5
Reviewer : 50 Reviews

Posted by: Budiyanto
biologionline Updated at: 00.20