Dampak dalam Pengembangan Teknologi Bioteknologi


Dampak dalam Pengembangan Teknologi Bioteknologi - Teknologi yang diciptakan pada awalnya betujuan untuk membantu. Namun, karena keterbatasan manusia dalam memprediksi mengakibatkan kurang cermatnya penanggulangan dampak akibat teknologi yang dikembangkan itu. Dalam memprediksi hal tersebut, maka banyak sekali perdebatan mengenai dampak yang akan diterima dikemudian hari. Organisasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) internasional banyak yang mengkhawatirkan dampak lanjutan akibat mengonsumsi organisme yang telah mengalami modifikasi genetik (GMO = genetic modified organism). Bentuk kehati-hatian terhadap peredaran benih transgenik mungkin dapat dilihat dari contoh kasus berikut.

Bioteknologi

Penggunaan GMO secara luas telah dilakukan di Amerika. Hampir 57 persen dari kacang kedelai dan 30 persen dari tumbuhan jagung yang dibudidayakan di Amerika pada tahun 1999 adalah GMO yang resisten terhadap serangan hama dan gulma. Pada bulan Februari 1999, setidaknya ada 64 tumbuhan budidaya GMO yang telah disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat dan Kanada, 20 di Jepang, namun hanya ada delapan di Eropa. Kehati-hatian terhadap GMO ditunjukkan oleh negara-negara Eropa yang belum mendapat kepastian mengenai tingkat keamanan baik terhadap manusia ataupun lingkungan secara keseluruhan. Lingkungan hidup di sekitar kita wajib dijaga, karena meskipun tidak dapat digunakan secara langsung, lingkungan hidup beserta kehidupan liar di dalamnya mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dalamnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan lebih jauh telah mampu membawa ilmuwan untuk bukan hanya memodifikasi, melainkan 'menciptakan' makhluk hidup. Hal ini dimungkinkan dengan semakin majunya teknologi kloning makhluk hidup. Tanpa adanya fertilisasi antara dua gamet, sebuah individu organisme dapat diciptakan. Perkembangan kloning ini telah menuju pada praktik kloning yang dilakukan pada manusia. Sejauh ini, belum ada satupun negara di dunia yang melegalkan praktik kloning pada manusia dalam suatu undang-undang atau konstitusi. Perkembangan kloning pada manusia ini telah menimbulkan suatu polemik etika perikemanusiaan.

Meskipun pada dasarnya kloning berupaya untuk membantu pasangan mandul yang ingin memperoleh keturunan atau membantu seseorang yang tidak ingin memiliki pasangan untuk memeroleh keturunan. Namun, para ahli memerhatikan efek psikologis yang terjadi apabila anak yang dilahirkan tersebut memiliki sifat yang identik seperti orangtua biologis mereka, sebagai konsekuensi hasil kloning. Efek psikologis yang mungkin ditimbulkan antara lain adalah perasaan terkucil karena tidak ada kejelasan akan identitas mereka hingga dapat mengakibatkan kerawanan sosial
thumbnail Title : Dampak dalam Pengembangan Teknologi Bioteknologi
Posted by : Budhii Yanto
Published : 2015-06-19T17:23:00+08:00
Rating : 4,5
Reviewer : 50 Reviews

Posted by: Budiyanto
biologionline Updated at: 17.23