Pengertian Sitoskeleton - Apabila kita berbicara tentang sel, kesan yang tertangkap adalah sel hanya terdiri dari sitosol yang berupa cairan yang kental dan elastis dengan oragnel-organelnya yang kesemuanya dilindungi oleh membran sel. Kalau dibayangkan, mungkin sel seperti halnya kantong plastik yang diisi cairan kental ditambah dengan benda-benda kecil didalamnya. Kemungkinan, sel seperti halnya kantong plastik yang diisi cairan kental yang diisi cairan benda yang lembek dan mudah terbentuk. Tetapi benarkah demikian? kita menyaksikan bahwa jaringan-jaringan pembentuk organ yang disusun oleh sel-sel ternyata begitu kokoh dan sama sekali tidak berkesan lembek. Mengapa demikian? Adalah seorang ilmuwan bernama Kreith Porter dan sejawatnya berhasil melihat sel dengan menggunakan teknik HVEM (High Voltage Electron Microscope) yaitu suatu cara untuk melihat sel tanpa penyelubungan (embedding). Pengamatan dengan HVEM menunjukkan bahwa bagian sitoplasma yang berada di sela-sela organela tampak penuh dengan anyaman trimatra dari benang-benang halus. Anyaman ini disebut dengan jala-jala mikrotrabekula karena mirip trabekula tulang bunga karang. Dalam perkembangannya dan karena anyaman tadi terdapat di dalam sitosol serta membentuk kerangka sel maka mikrotrabekula kemudian dikenal dengan nama sitoskelet atau sitoskeleton (cyto = sel dan skeleton = rangka).
sitoskeleton |
Setelah membaca sedikit pengantar sedikit di atas, marila kita bahas lebih dalam lagi tentang sitoskelet dengan harapan agar setelah selesai ini kita akan dapat menjelaskan pengertian sitoskeleton, struktur dan fungsinya. Selain itu diharapkan juga agar kita dapat menjelaskan secara lebih rinci lagi mengenai struktur komponen-komponen penyusun sitosklet, fungsi masing-masing komponen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur maupun fungsinya.
Title : Sitoskeleton
Posted by :
Published : 2013-03-02T07:55:00+08:00
Posted by :
Published : 2013-03-02T07:55:00+08:00