Sistem Neuroendokrin Difus (DNES) - Studi terdahulu yang dilakukan pada sistem pencernaan membuktikan adanya sel-sel endokrin tersebar di antara sel-sel nonendokrin. Sitoplasma sel-sel endokrin ini mengandung hormon polipeptida atau amin biogenik epinefrin, norefineprin, atau 5-hidroksitriptamin (serotonin). Pada kasus tertentu, lebih dari satu persenyawaan ini terdpat dalam satu sel yang sama. Banyak, namun tidak semua, sel ini sanggup mengambil prekursor amin dan menunjukkan aktifitas dekarboksilasi asam amino. sifat-sifat ini dapat ,menerangkan akronim APUD (amine precursor uf take and decarboxylation) dan dikenal dengan nama itu. Karena beberapa di antara sel ini juga dapat dipulas dengan garam perak, maka mereka disebut juga sel argentafin dan sel argirofil. Sel-sel ini berkembang dari sistem saraf.
sistem endokrin |
Karena tidak semua sel ini menimbun prekursor amin, maka istulah APUD secara luas telah diganti dengan DNES (diffuse neuroendocrine system) sel DNES dapat ditetapkan dengan cara imunositokimia atau teknik sitokimia lain untuk amin spesifik. Sel ini tersebar luas di dalam organisme dan mencankup lebih kurang 35 jenis sel yang terletak di dalam sistem respiratorik, sistem kemih, dan sistem gastrointestinal;tirouid, dan hipofisis. Beberapa sel DNES dikenal sebagai sel prakrin karena mereka membuat hormon yang berdifusi ke dalam cairan ekstraseluler untuk mengatur fungsi sel-sel bersebelahan tanpa perlu melalui sistem vaskuler. banyak hormon polipeptida dan amin yang dihasilkan oleh sel DNES juga bekerja sebagai mediator kimia dalam sistem saraf. sel selepas polipeptida umumnya memiliki garnul padat yang jelas, bergaris tengah lebih kurang 100-400 nm, terletak di kutub basal sel-sel ini. mereka memiliki relatife sedikit retikulum endoplasma kasar, karena mereka bersekresi lebih perlahan daripada sel eksokrin pelepas protein.
Title : Sistem Neuroendokrin Difus (DNES)
Posted by :
Published : 2015-03-13T13:46:00+08:00
Posted by :
Published : 2015-03-13T13:46:00+08:00