Teori Skala Alami dan Teologi Alam


Teori Skala Alami dan Teologi Alam yang dikemukakan oleh Plato (427 – 347 SM) dan Aristoteles (384 - 322 SM). Plato percaya adanya dua dunia, yaitu dunia yang ideal dan abadi, serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan alat indera manusia. Menurutnya, evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan teradaptasi sempurna dengan lingkungannya. Sebaliknya, Aristoteles menganut Teori Skala Alami yang membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala yang kompleksitasnya meningkat.


Tahun 1700-an, perkembangan ilmu Biologi di Eropa dan Amerika didominasi oleh Teori Teologi Alam. Teologi alam merupakan suatu filosofi yang bertujuan untuk menemukan rencana Tuhan dengan mempelajari alam. Ahli-ahli teologi melihat adaptasi organisme sebagai bukti bahwa Tuhan telah mendesain tiap-tiap spesies dengan suatu tujuan tertentu.

Carolus Linnaeus (1707 - 1778), seorang ahli fisika dan botani dari Swedia yang melakukan pencarian tingkat keanekaragaman kehidupan. Linnaeus merupakan penemu taksonomi. Taksonomi merupakan cabang biologi yang mempelajari penamaan dan pengklasifikasian berbagai organisme.

Linnaeus mengadopsi suatu sistem untuk mengelompokkan spesies-spesies ke dalam suatu tingkatan kategori tertentu yang berjenjang. Bagi Linnaeus, pengelompokan spesies yang sama secara bersama-sama menunjukkan tidak adanya hubungan evolusi.
thumbnail Title : Teori Skala Alami dan Teologi Alam
Posted by : Budhii Yanto
Published : 2015-01-24T20:24:00+08:00
Rating : 4,5
Reviewer : 50 Reviews

Posted by: Budiyanto
biologionline Updated at: 20.24